Sabtu, 30 Juli 2011
Merenda Harapan Bulan Ramadhan (Implementasi Nilai Ramadhan Dalam Kehidupan Masyarakat)
Selasa, 26 Juli 2011
Kenikmatan Yang Menipu Oleh:Ibnu Al-Jauzy
Sabtu, 23 Juli 2011
RAMADHAN PERINGATAN BAGI PERSATUAN UMAT Oleh : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al – Albani
Jumat, 22 Juli 2011
MENYEBARKAN KABAR GEMBIRA AKAN DATANGNYA BULAN RAMADHAN Oleh:Syaikh Abdullah Fauzan
Kamis, 21 Juli 2011
Hisab atau Ru’yat
- Dengan melihat bulan (ru`yatul hilal).
Yaitu dengan cara memperhatikan terbitnya bulan di hari ke 29 bulan Sya`ban. Pada sore hari saat matahari terbenam di ufuk barat. Apabila saat itu nampak bulan sabit meski sangat kecil dan hanya dalam waktu yang singkat, maka ditetapkan bahwa mulai malam itu, umat Islam sudah memasuki tanggal 1 bulan Ramadhan. Jadi bulan Sya`ban umurnya hanya 29 hari bukan 30 hari. Maka ditetapkan untuk melakukan ibadah Ramadhan seperti shalat tarawih, makan sahur dan mulai berpuasa. - (Ikmal) Menggenapkan umur bulan Sya`ban menjadi 30 hari
Tetapi bila bulan sabit awal Ramadhan sama sekali tidak terlihat, maka umur bulan Sya`ban ditetapkan menjadi 30 hari (ikmal) dan puasa Ramadhan baru dilaksanakan lusanya.
Realita yang ada di masyarakat kita kalangan yang menggunakan metode ini ternyata cukup besar bahkan mungkin termasuk di lingkungan kita tinggal,lallu bagaimanakan sikap kita?
Ini yang harus mendapatkan penyikapan yang bijak jangan sampai hal itu menjadi pemicu perpecahan di kalangan kaum muslimin
Saudaraku perlu diketahui bahwa puasa,idul fitri dan idul adha adalah ibadah jama’i sebagaimana di sabdakan oleh rosulullah dalam hadist yang di shahihkan oleh para ulama
„Shaumlah kalian dihari jama’ah kaum muslimin shoum,dan bukalah(iedlah) kalian di hari jama’ah kaum muslimin ied,...“
Apabila ada seorang yang melihat hilal lalu kesaksiannya ditolak oleh penguasa(Qodhi) kaum muslimin,apakah dia puasa sendiri atau puasa bersama jama’ah?
Menurut pendapat jumhur ulama dan pendapat ini yang di rajihkan oleh Syikhul islam Ibnu Taimiyah bahwa dia puasa bersama kaum muslimin,karena berdasar hadist diatas bahwa puasa itu merupakan ibadah jama’i jadi harus dilaksanakan bersama jama’ah kaum muslimin.......Wallahu’alam
Kamis, 14 Juli 2011
Siapakah Aku ?
Siapakah Aku ?
Sebuah pertanyaan simple dan sederhana tetapi ternyata kalau kita telusur lebih jauh akan muncul berbagai macam versi jawaban ,tergantung siapa dan dari sudut pandang mana jawaban itu muncul,yang jelas apapun jawabannya ,pertanyaan itu menuntut kita untuk lebih mengenali diri kita sendiri.
Siapakah aku?................aku adalah manusia.
Mungkin itulah jawaban umum yang bisa kita dapatkan, ya ..kita adalah manusia,manusia yang diciptakan oleh Allah ta’ala,manusia yang terdiri dari dua unsur yaitu unsur jasad dan ruh ,manusia yang dikaruniai oleh Allah ta’ala beberapa potensi yaitu pendengaran,pengelihatan dan hati sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 78
78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Subhanallahu begitu sempurnanya Allah ta’ala menciptakan kita manusia dengan sebaik baik penciptaan.
Unsur jasad manusia terciptakan dari tanah yang merupakan simbol bahwa manusia mempunyai sisi kehinaan.
Unsur Ruh yang merupakan pemberian dari Allah merupakan simbol bahwa manusia mempunyai sisi kemuliaan.
Artinya bahwa kedudukan manusia itu mulia atau hina tergantung dari manakah antara dua unsur itu yang mendominasi kehidupan manusia ,jika unsur ruh yang lebih mendominasi kehidupan manusia maka dia akan mulia melebihi dari kemuliaan malaikat,tetapi sebaliknya apabila unsur jasad yang lebih mendominasi manusia maka dia akan terhina sampai kedudukannya lebih hina dari pada binatang ternak
Selain kedua unsur tersebut ternyata Allah Ta’ala juga menganugerahkan pada manusia potensi potensi yang mendukung manusia untuk menjalani kehidupan yaitu pendengaran,pengelihatan dan hati atau akal.
Lalu apakah tujuan dari penciptaan manusia yang sedemikian sempurna itu?
Ternyata Allah memberikan semua itu tidak cuma cuma, tetapi ada maksud dan tujuannya yaitu kesemuanya itu diberikan agar manusia bisa beribadah secara sempurna kepada Allah Ta’ala sebagaimana Allah sebutkan dalam firmannya:
56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz dzariyat:56)
Sayangnya………??????
Banyak dari manusia yang terlena dengan indahnya dunia,nikmatnya menuruti kebutuhan jasad sehingga terlupakan dengan tujuan diciptakannya manusia oleh Allah Ta’ala.
Saudaraku semoga kita selalu terjaga dan teringat dengan begitu sempurnanya penciptaan kita,sehingga kita juga ingat untuk apa kita di ciptakan di dunia ini……….
Jangan padamkan cahayamu
Suatu ketika Imam malik gurunya Imam syafii melihat kecerdasan dan daya hafal dari imam syafii yang luar biasa kemudian beliau berkata pada imam syafii “wahai anakku sugguh aku telah melihat Allah telah meyiratkan cahayanya pada dirimu maka janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan kemaksiatan”
Demikianlah pesan dari imam malik kepada imam syafii yang patut kita renungkan dan kita teladani bahwasannya untuk tetap menjaga cahaya dari Allah yang berupa Hidayah,ilmu dan karunia yang lain yang Allah berikan pada kita adalah dengan menjahui segala bentuk kemaksiaatna,karena sungguh sebuah kemaksiatan itu sekecil apapun pasti akan membawa pengaruh atau akibat pada diri kita.
Imam Al Ghazali membuat perumpaan hati kita dengan sebuah kaca yang bening ,ketika kita berbuat maksiat maka hati kita akan terdapat sebuah noda hitam,dan ketika maksiat itu semakin banyak maka noda itu akan semakin pekat dan menutupi kaca yang bening tersebut sehingga cahaya tidak akan mampu menembus kaca itu,dengan kata lain hati kita tidak akan lagi mampu menerima cahaya hidayah,cahaya iman yang datang kepada kita sehingga hati kita akan menjadi keras tidak lagi peka dan tersentuh dengan ayat ayat Allah ta’ala
Selain itu maksiat juga akan menghalagi kita dari mendapatkan ilmu,padahal ilmu adalah salah satu sarana atau cara Allah ta’ala mengangkat derajat manusia sebagaimana yang di sebutkan Allah dlam surat Al mujadillah
11. Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Saudaraku marilah kita jaga cahaya dari Allah yang ada pada diri kita dengan menjahui segala kemaksiatan sekecil apapun
Mudah mudahan Allah ta’ala memberi kekuatan pada kita semua…..amiin…
Rabu, 13 Juli 2011
Mari Membangun Ikatan Hati Kita
Islam dibangun di atas pondasi aqidah yang kuat dengan struktur bangunan jama’ah yang solid dengan perekat ukhuwah,dan ukhuwah dirajut dengan ta’liful qulub,sebab awal ikatan adalah ikatan hati,perasaan ,pemikiran dan kemudian ikatan tandzim dan kerja.Runtutan tersebut menunjukan bahwa ta’liful qulub adalah awal membangun kerja dalam membangun jama’ah dan menjaga ta’liful qulub merupakan penjagaan terhadap keutuhan dan kesolidan jama’ah.Hal ini sangat nampak dalam ayat ukhuwah ini:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara (ali Imran 103)
Ada Hal yang cukup menarik di cermati bahwa ta’liful qulub pada hakekatnya tidak ada yang bisa melakukan kecuali Allah Azza wa jalla,sampai rosulullah pun tidak bisa melakukannya sebagaimana Allah katakan:
dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (Al Anfal: 63 )
Yang Jadi pertanyaan,kalau Allah saja yang menyatukan hati kita,maka kapan dan bagaimana Allah memperlakukan hati kita.Sebab Allah tidak akan melakukan perubahan kondisi hati kita kecuali kita mau melakukan apa yang mungkin bisa kita lakukan.Dan berikut apa yang menjadi penyebab Allah menyatukan hati Kita :
Pertama : Membangun Wala’ terhadap Allah dan Islam
Cinta Dan loyal terhadap Allah merupakan penyebab terbesar ta’liful qulub,Hal itu dikarenakan cinta kepada Allah dibuktikan dengan cinta terhadap hamba hambanya yang Shalih,sehingga ketinggian iman sese orang di ukur seberapa jauh kedekatan seseorang dengan kaum muslimin
Kedua : Kelembutan hati dan sikap mema’afkan
Setiap orang akan merasa senang jika dihadapi dengan kelembutan dan dimaafkan kesalahannya.dan ini akan menghasilkan Kedekatan Hati,sebagaimana yang di isyaratkan Allah dalam Ayat:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu (Ali Imran 159)
Ketiga : Meyamakan Fikroh,Persepsi Dan Mencari titik temu,Serta berusaha menghormati perbedaan yang bersifat tidak prinsipil
Ini Sesuai dengan kaidah yang disampaikan oleh Imam Syahid Hasan Al Banna:
Kita Bekerja Sama Dalam Hal Hal Yang Kita Sepakati Dan Saling Memaklumi Yang Kita Berbeda Pendapatnya.
Mencari titik Persamaan adalah penyebab yang sangat efektif untuk kedekatan hati,dalam kaidah social dikatakan :
“Banyak persamaan melahirkan cinta”
Maka sering kita dapati orang tua yang mencintai anak yang mirip dengan anaknya.Rosulullah melarang kita untuk menyerupai kaum kafir Yahudi dan Nasrani dalam rangka menutup jalan agar kita tidak cinta kepada mereka,dalam hadist dikatakan:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka termasuk dari golongan mereka”
Keempat : Berbuat Baik,Memberikan Hadiah.Berziarah,memberikan Salam,Penghargaan Dengan Pujian
Dalam pepatah dikatakan:
Berbuat baiklah kepada orang,niscaya engkau rengkuh hati mereka”
Allah berfirman:
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia (Fushilat:34)
Rosulullah Bersabda:
“Berilah Hadiah kalian pasti akan saling mencintai”
Kelima: Berdoa
Dan ini yang banyak dilupakan orang,maka banyak orang yang keras hatinya tiba tiba berubah menjadi lembut di sebabkan doa yang dilantunkan di malam hari,kita masih ingat kisah islamnya beberapa para sahabat sebab doa rosulullah buat mereka
Salam Kami
Assalamu'alaikum
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Ta'ala Rabb semesta alam,
Salam dan Sholawat semoga selalu tercurah pada Rosulullah Muhammad Sholallahu 'alaihi wa Salam,imamnya kaum muslimin,panglimanya para mujahidin.
Saudara saudaraku dengan segala kerendahan hati ijinkanlan kami ikut belajar menulis dan posting tulisan di dunia blogger,semoga ini semua memberi manfaat bagi kita semua,dan semoga kita semua terhindar dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat amiin...
Wassalamu'alaikum