Sebagai seorang muslim diwajibkan oleh Allah ta’ala untuk berusaha atau berikhtiar,dan dia adalah fitrah yang allah letakkan dihati manusia sebagai mahluk yang diberi amanah oleh Allah ta’ala.
Dan di dalam usaha untuk mencari rizki Allah ta’ala mengatakan dalam surat Al isra’ ayat yang ke 18
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir”
Dalam mencari rizki harus kita kaitkan dengan keikhlasan kita kepada,barang siapa yang hanya menginginkan dunia maka dia akan berbuat kerusakan,akan tetapi baranng siapa yang menginginkan Allah dan rosulnya maka Allah akan turunkan keberkahan pada rizkinya.
Barang siapa yang hanya menginginkan dunia maka Allah akan segerakan rizkinya sesuai dengan apa yang dia usahakan akan tetapi Allah akan mengangkat keberkahan dari rizkinya dan mengancam mereka dengan adzab neraka,bisa kita lihat disekitar kita betapa banyak orang orang yang diberikan oleh Allah harta yang berlimpah akan tetapi harta tersebut tidak membawa kebaikan bagi dirinya dan keluarganya.Sang ayah mencari harta siang dan malam membanting tulang tanpa memperhatikan urusan ibadahnya kepada Allah ta’ala,sedangkan dirumah anak dan istrinya menghambur hamburkan harta tersebut kepada hal hal yang tidak bermanfaat.
Sering juga kita temui seseorang yang mempunyai harta yang banyak dan dia berinfaq pada hal yang salah,berinfaq atau membangun masjid yang sepi dari jamaah kaum muslimin yang sholat di dalamnya.Itu semua merupakan bukti bahwa ketika kita tidak mengaitkan usaha mencari rizki kita kepada mencari ridha Allah maka allah juga tidak akan arahkan kita dalam memanfaatkan rizki tersebut pada hal hal yang membawa kemanfaatan pada kehidupan akhirat kita.
Lihatlah firman Allah kepada rosulullah untuk menegaskan kepada istri istri beliau dalam hal mengikhlaskan rizki kepada Allah ta’ala.
28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah[1212] dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
1212]. Mut'ah yaitu: suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan suami.
29. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
Ketika kita tidak kaitkan mencari rizki dengan keridhoan Allah maka kita akan terjerumus pada hal hal yang bisa mengarakan kita pada kemaksiatan kepada Allah,kita akan terjerumus kepada mencari harta yang haram.
Betapa banyak seorang suami yang terjerembab pada mencari rizki yang haram hanya karena sang istri selalu menuntut untuk terpenuhi kebutuhannya tanpa memperdulikan dari mana atau bagimana suaminya mencari nafkah,Tentu kita akan sangat bahagia dan itu yang seharusnya selalu diingat oleh keluarga muslim,ketika sang suami hendak berangkat mencari nafkah istri dan anak anak membisikkan “Wahai ayah,wahai suami kami tahan terhadap lapar dan haus ,tapi kami tidak tahan terhadap panasnya api neraka,maka carilah rizki yang halal.”
Wallahu ‘alam.
Sering juga kita temui seseorang yang mempunyai harta yang banyak dan dia berinfaq pada hal yang salah,berinfaq atau membangun masjid yang sepi dari jamaah kaum muslimin yang sholat di dalamnya.Itu semua merupakan bukti bahwa ketika kita tidak mengaitkan usaha mencari rizki kita kepada mencari ridha Allah maka allah juga tidak akan arahkan kita dalam memanfaatkan rizki tersebut pada hal hal yang membawa kemanfaatan pada kehidupan akhirat kita.
Lihatlah firman Allah kepada rosulullah untuk menegaskan kepada istri istri beliau dalam hal mengikhlaskan rizki kepada Allah ta’ala.
28. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah[1212] dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
1212]. Mut'ah yaitu: suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan suami.
29. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.
Ketika kita tidak kaitkan mencari rizki dengan keridhoan Allah maka kita akan terjerumus pada hal hal yang bisa mengarakan kita pada kemaksiatan kepada Allah,kita akan terjerumus kepada mencari harta yang haram.
Betapa banyak seorang suami yang terjerembab pada mencari rizki yang haram hanya karena sang istri selalu menuntut untuk terpenuhi kebutuhannya tanpa memperdulikan dari mana atau bagimana suaminya mencari nafkah,Tentu kita akan sangat bahagia dan itu yang seharusnya selalu diingat oleh keluarga muslim,ketika sang suami hendak berangkat mencari nafkah istri dan anak anak membisikkan “Wahai ayah,wahai suami kami tahan terhadap lapar dan haus ,tapi kami tidak tahan terhadap panasnya api neraka,maka carilah rizki yang halal.”
Wallahu ‘alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar